Membaca memberi banyak manfaat untuk anak. Paling tidak, saat ia memasuki bangku pendidikan yang lebih tinggi, anak tak akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan bahan bacaan yang banyak. Tapi, bagaimana jika anak Anda lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menjelajah internet, bermain games, atau bahkan menonton TV? Coba strategi berikut agar membaca menjadi kebiasaan yang menyenangkan baginya.
Jangan memaksa; Anak lebih suka membaca komik yang menurut Anda tak memiliki unsur pendidikan? Biarkan saja, Ma. Yang penting, jangan membunuh kegemaran membacanya. Cara paling ampuh membuat anak mau membaca adalah dengan tidak memaksanya membaca buku yang tak disukainya.
Ikuti minat anak; Jika anak Anda menyukai tokoh tertentu dari video game, rangsanglah minat membacanya berdasarkan tokoh tersebut. Misal, komik bergambar dengan tokoh dan cerita yang sama seperti di video game atau film. Atau jika anak Anda memiliki kegemaran akan kereta api, rangsanglah minat membacanya dengan memberi ia buku pengetahuan seputar kereta api.
Libatkan anak dalam memilih buku; Anak Anda mungkin tidak tertarik untuk membeli buku untuk dirinya sendiri, tapi Anda bisa memulainya dengan mencoba melibatkannya dalam memilih buku untuk adik atau saudara sepupunya. Minta ia untuk memilihkan buku yang menurutnya baik. Dari situ, Anda bisa mendapat gambaran buku seperti apa yang akan ia sukai. (*)
BOKS
Tujuan Membaca Sesuai Usia ///// judul
Usia 0-1,5; Untuk melatih indra penglihatan dan pendengaran, serta memperkenalkan buku sebagai media interaksi antara orangtua dan anak.
Usia 1,5-3; Untuk mulai mengajak berpikir kreatif, carilah buku dengan ilustrasi cerdas dan jenaka serta rangkaian kata yang dapat diucapkan bersama.
Usia 3-5; Untuk menetapkan fungsi buku sebagai hiburan yang mengasyikkan dan memperluas kosa kata si kecil.
Usia 5-8; Untuk memupuk kecintaan membaca, pilihlah buku dengan tema yang unik serta tokoh yang menarik.
Usia 8-12; Si kecil sudah mandiri membaca buku, mulai menyadari emosi dan gagasannya sendiri, haus mengenal wawasan baru dan perlu memperkaya kosa kata dan gaya berbahasanya. (*)